Book
Jonan dan evolusi kereta api Indonesia
Ini buku tentang sebuah transformasi. Buku ini mewakili dua isu menarik. Pertama, tentang success story sebuah organisasi bisnis dalam mengatasi TANTANGAN INTERNAL untuk kemudian tidak saja berhasil meraup laba berlipat, namun juga menuai kekaguman. Kedua, yang lebih menarik, keberhasilan tersebut ditorehkan oleh sebuah BUMN, sebuah sosok yang lekat dengan dampak buruk birokrasi. Maka buku ini tidak saja menjadi referensi tata kelola organisasi bisnis yang menarik, namun juga penegasan sebuah kemajuan besar dalam restorasi BUMN di Indonesia
Buku ini bertutur tentang sepak terjang Ignasius Jonan, yang berhasil melakukan sesuatu yang telah diyakini oleh banyak orang sebagai sebuah kemustahilan: reformasi kereta api di Indonesia. Jonan yang sebelumnya adalah Ekesekutif di CitiBank, merubah KAI dengan 27.000 karyawan orang dari organisasi yang process oriented menjadi service oriented. Yang luar biasa adalah, ketika service oriented umumnya menumbuhkan cost, di tangan dingin Jonan, itu justru menumbuhkan margin. Dan Jonan melakukan transformasi cara pandang itu dari toilet – sebuah pilihan yang takkan hadir dibenak banyak orang, namun berhasil.
Buku ini mencoba menjelaskan bagaimana Jonan memandang dan menempatkan masalah-masalah pada tempat dan porsinya secara tepat. Resistensi internal KAI, pertentangan dengan Komnas HAM + mahasiswa akibat mengembalikan fungsi lahan milik KAI, harga tiket commuter line JaBoDeTaBek hingga harga BBM untuk KAI. Satu yang menyentak adalah ulasan kritisnya tentang budaya kerja Jepang dikaitkan dengan budaya KAI yang tengah dibangun.
Buku ini kuat dengan tutur pujian, penghargaan pada tokoh. Beberapa prestasi bahkan diulas berulang pada 3 bab berbeda . Yang belum tergali secara maksimal adalah strategi bagaimana Jonan membongkar tembok tebal budaya birokrasi-dilayani, bagaimana menyelesaikan friksi internal, bagaimana menyelesaikan campur tangan non KAI yang sangat kuat, yang akan sangat membantu bagi mereka yang menghadapi persoalan yang serupa.
Prolog dari Dahlan Iskan, apresiasi dari Hermawan Kerjaya dan Epilog dari Rhenald Kasali menjadi bukti bahwa buku ini memang sangat patut dibaca, dan perlu
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
November set as completion date for Soekarno-Hatta Airport-Jakarta Rail Line | en | |
Kereta Api Indonesia Secures Jakarta Rail Project Funding | id |