Toto-chan : gadis cilik di jendela
Buku ini bercerita tentang seorang anak gadis yang bernama totto chan, Nama aslinya adalah Tetsuko Kuroyanagi, yang tak lain adalah pengarang buku ini dia menuliskan pengalamannya semasa kecilnya sendiri di buku ini. Ayahnya memanggil dia dengan sebutan totski.
Totto chan adalah seorang anak kecil yang penuh semangat masuk ke sekolah dasar, namun di sekolah pertama si totto chan dikeluarkan karena sikapnya yang kadang dianggap aneh oleh gurunya. Kebiasaannya seperti memandang keluar jendela berlama-lama, menunggu rombongan pemusik jalanan, membuka tutup meja secara berulang-berulang kali membuat habis kesabaran bu gurunya. Akhirnya mama totto chan memutuskan untuk mencarikan sekolah lain yang bisa menerima totto chan.
Setelah dikeluarkan dari sekolah, Totto-chan didaftarkan oleh ibunya ke sekolah Tomoe ( Tomoe Gakuen ). Di sekolah barunya Totto-chan merasa sangat gembira. Hal tersebut dikarenakan apa yang dijalaninya di Tomoe sangat berbeda dari sekolahnya yang lama bahkan mungkin sekolah-sekolah lainnya pada waktu itu. Di Tomoe, murid-murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan sebuah kelas, sehingga Totto-chan dan teman-temannya dapat belajar sambil menikmati pemandangan diluar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Selain itu, di Tomoe murid-murid diperbolehkan untuk mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Hal-hal itulah yang membuat sekolah tersebut menjadi unik.
Di Tomoe, Totto-chan tidak hanya belajar mengenai pelajaran akademis semata, tetapi dijuga belajar tentang nilai-nilai kehidupan, seperti tentang persahabatan, rasa hormat, menghargai dan menghormati orang lain serta kebebasan untuk menjadi diri sendiri.Meskipun mungkin dia belum saja menyadarinya. Totto-chan mengalami berbagai kisah dan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang dilaluinya di Tomoe Gakuen, tentunya juga dengan kepolosan yang dimiliki.
Sistem pendidikan di Tomoe Gakuen sangat berbeda dengan sekolah konvensional lainnya. Di sana, murid-murid boleh mengubah urutan pelajaran sesuai dengan minat mereka. Ada yang memulai dengan belajar fisika, ada yang memilih menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya bebas. Tak jarang pula kepala sekolah mengajak jalan-jalan para murid sambil menjelaskan apa saja yang mereka lihat saat jalan-jalan. Tanpa disadari oleh para murid, mereka telah belajar banyak hal, dengan cara yang sangat menyenangkan. Belum pernah Totto-chan merasa segirang ini saat bersekolah. Ia merasa kerasan di Tomoe Gakuen. Selain karena cara belajarnya menyenangkan, ia juga punya banyak teman dan Kepala Sekolah yang sayang pada semua murid. Totto-chan yang tadinya dianggap nakal ternyata adalah anak yang baik. Hal ini terlihat dari betapa ia sangat menyayangi teman-temannya, yang beberapa di mereka memiliki cacat fisik.
Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan anak usia sekolah dasar berbeda dengan anak-anak usia sekolah menengah. Para murid sekolah dasar lebih senang belajar dengan metode yang berbeda. Yaitu biasa disebut bermain sambil belajar. Para siswa SD menyenangi metode balajar yang menyenangkan dan tidak monoton.
Tidak tersedia versi lain