IPC Publication
Basic Container Terminal Operations
[15:55, 1/15/2018] Mas Ridwan: Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang mengalami pertumbuhan hal ini menyebabkan peningkatan GDP yang signifikan. Target produktivitas Indonesia harus mencapai 60% untuk dapat mempertahankan nilai barang dan jasa sebesar 6% – 7%. Ketidakmerataan pertumbuhan GDP di Indonesia khususnya terjadi pada kawasan di luar pulau Jawa dikarenakan akses yang sulit dan biaya logistik yang tinggi. Biaya logistik domestik di Indonesia sebesar 24% menempati posisi kedua tertinggi setelah Vietnam. Tingginya biaya logistik menjadi faktor rendahnya kapasitas dan kapabilitas terminal peti kemas di pelabuhan Indonesia.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Teluk Bayur merupakan pelabuhan samudera yang terbuka untuk kegiatan perdagangan internasional di provinsi Sumatera Barat. Pelabuhan ini memiliki beberapa kawasan yang merupakan sentra kegiatan ekonomi di Sumatera Barat meliputi Muara Padang dan Air Bangis.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Direktorat Operasi IPC tahun 2016, tingkat kedewasaan Terminal Peti Kemas (TPK) pelabuhan Teluk Bayur masuk dalam kategori Terminal Peti Kemas yang baik, karena memiliki volume dan kapasitas yang mencukupi untuk dilakukan transformasi Terminal Peti Kemas.
Mengingat urgensi dari transformasi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur, terlebih dari sisi sistem informasinya, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Kantor Pusat, bekerjasama dengan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) untuk menyelenggarakan pelatihan Container Terminal Operation sebagai dasar implementasi dalam penerapan sistem informasi terminal peti kemas berbasis iTOS.
Pelatihan Basic Terminal Operations juga diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman mengenai operasional dan perencanaan serta pengaturan dari terminal container dalam rangka mengaktifkan dan meningkatkan performa dengan cara memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip utama dalam operasional terminal pada tugas harian.